Bismillah... "Kengerian Saat Melintasi Shirathal Mustaqim"
Pernahkah kita membayangkan menyeberangi sebuah Jembatan yang begitu kecil dan tipis seukuran sehelai rambut dibelah tujuh??
Begitulah kira-kira kalau kita mengumpamakan Jembatan Shirthal Mustaqim kelak.
Sebuah jembatan yang akan menghubungkan Surga dan Neraka.
Rasulullah Shalallahu'Alaihi Wasallam mengumpamakan bahwa sifat titian itu adalah lebih tipis daripada rambut dan lebih tajam dari pada pedang."
(H.R. Ahmad)
Lalu seperti apakah kelak umat manusia dapat melintasinya??
Perjalanan umat manusia di atas
Sirathal Mustaqim dapat ditempuh dengan bermacam-macam keadaan.
Hal itu tercermin dari bagaimana mereka menghabiskan semua waktunya saat hidup di dunia.
Berikut adalah macam-macam golongan manusia (
12 golongan ) yang melintasinya :
- Ada golongan yang dapat melintasinya secepat kilat.
- Ada golongan yang dapat melintasinya seperti tiupan angin.
- Ada golongan yang dapat melintasinya seperti burung terbang.
- Ada golongan yang dapat melintasinya seperti kecepatan kuda lomba.
- Ada golongan yang dapat melintasinya secepat lelaki perkasa.
- Ada golongan yang dapat melintasinya secepat binatang peliharaan.
- Ada golongan yang dapat melintasinya dalam jangka waktu sehari semalam.
- Ada golongan yang dapat melintasinya dalam waktu selama satu bulan.
- Ada golongan yang dapat melintasinya selama bertahun-tahun.
- Ada golongan yang dapat melintasinya selama 25 ribu tahun.
- Ada golongan yang dapat melintasinya dengan tertatih-tatih.
- Ada golongan yang langsung terjatuh ke jurang api Neraka.
Rasulullah Shalallahu'Alaihi Wasallam bersabda : Dan di letakkan sebuah jembatan diatas Neraka Jahannam,lalu aku dan ummatku menjadi orang pertama yang meniti di atasnya.
Para Rasul berdo'a pada hari itu :
YA, ALLAH... selamatkan, selamatkan!! Di kanan kirinya ada pengait-pengait seperti duri pohon Sa’dan.
Pernahkah kalian melihat duri pohon Sa'dan ?
Para sahabat menjawab,"Pernah,Ya Rasulullah."Lalu Rasulullah Shalallahu'Alaihi Wasallam melanjutkan,"Sesungguhnya pengait itu
seperti duri pohon Sa'dan,namun hanya ALLAH yang tahu besarnya, maka banyak ummat manusia yang di sambar dengan pengait itu sesuai dengan amal perbuatannya di dunia." (HR.Muslim)
Suasana pada saat itu sangatlah mengerikan.
Suara teriakan, raungan, Jeritan meminta tolong, tangisan dan Ketakutan terdengar dari pelbagai arah. Lebih mengerikan suara gemuruh api neraka dari bawah sirath yang siap menelan orang terjatuh ke dalamnya.
Tidak henti-henti Rasulullah Shalallahu'Alaihi Wasallam dan Nabi-Nabi yang lain termasuk juga malaikat berdo'a untuk keselamatan manusia :
YA, ALLAH... Selamatkan,selamatkan!! Ia (jembatan shirath) adalah sebuah jalan yang sangat licin dan kaki sulit sekali berdiri di atasnya. (H.R.Muslim) Bagaimanapun, berhasil tidaknya kita semua saat melintasi Sirath di akhirat ini adalah wujud hasil daripada titian (jalan) hidup yang kita pilih selama tinggal di dunia.
Buah dari segala apa yang telah kita perbuatan selama hidup di dunia.
Barang siapa yang selalu memilih selalu berada di jalan ALLAH dan senantiasa bepegang teguh dengan syariat Islam,maka sirath di akhirat ini akan mudah dilalui untuk sampai ke Surga,InsyaALLAH.
Akan tetapi sebaliknya. Jika kita jalani hidup penuh dengan kemaksiatan,maka bersiap-siaplah untuk di terkam api Neraka yang berkobar-kobar panas membara.
Na'udzu billahi min dzalik.
Rabbana aatina fiddun ya hasanah, Wafil aakhirati hasanahwaqinaa'adzaabanaar. Marilah sama-sama bertaubat sebelum terlambat, sebelum ajal datang menjemput.
-Semoga ALLAH Subhanahu Wata'ala mengampuni dosa-dosa Kita-